Kadang Diam Itu Berarti Protes, Menahan Kekecewaan, Kemarahan Juga Tangisan Dari Hati Yang Terlalu Lelah

Curahan Hati - Kata siapa diam itu selalu emas, untuk mereka yang lagi kecewa, sedang marah justru diam itu bukan sebagai emas lagi melain sebagai senjata yang mematikan. Coba saja di bandingkan antara orang yang marah diluapkan sama orang yang marah tapi cuma diam.

Pasti akan lebih menyeramkan orang yang marah namun lebih memilih diam. Orang yang marah diluapkan itu marahnya akan cepat reda, sedangkan orang yang marah tapi diam itu kemarahannya akan tetap berada didalam hatinya.

Diam Itu Bukan Berarti Emas, Adakalanya Diam Itu Adalah Bentuk Protes Yang Paling Mengerikan



Diam itu emas, namun tidak berlaku bagi orang yang marah. Marahnya dia itu bukan karena emas melainkan puncak dari kekecewaan, kemarahan dan tangisan yang coba ia pendam.

Jika diamnya orang yang sedang marah besar maka diam itu berubah bentuk menjadi protes yang paling mengerikan.

Karena pasti didalam hati dan pikirannya ada banyak protes yang ingin ia sampaikan namun tidak ia keluarkan hanya tatapan yang menyeramkan yang ia berikan.



Lebih Baik Marah-Marah Sampai Merasa Puas Dari Pada Diam Dipendam Padahal Hatinya Sedang Terkabar



Kalau disuruh memilih antara berhadapan dengan orang yang sedang marah yang diungkapkan dengan yang diam, maka lebih baik berhadapan dengan orang yang marah namun diluapkan.

Jauh lebih baik berhadapan dengan orang yang marah yang semua kemarahannya dikeluarkan, yang marah-marah sampe merasa puas, bahkan meski mencaci maki sekalipun masih lebih baik yang mencaci maki dari pada yang diam.

Karena orang yang marah tapi diam itu hatinya sedang terbakar, pikirannya berkecamuk kacau sehingga lebih berbahaya dari pada yang berkoar-koar marah-marah sesuka hatinya.



Lebih Membahayakan Yang Diam Dari Pada Yang marah Gak Karuan, Karena Sebetulnya Ia Sedang Protes Dengan Sebuah Keadaan Yang Tidak Ia Inginkan



Yang meluapkan kemarahannya setelah marah-marah pasti akan merasa lebih lega karena semua uneg-ungenya bisa tertuarkan. Sedangkan orang yang marah tetap diam rasa kecewanya, kemarahannya akan tetap nyangkut didalam hatinya.

Bahkan bukan hanya berhari-hati dan berbulan-bulan, bisa saja selamanya akan tetap diingat bahwa ada seseorang yang memabuat dirinya begitu marah, begitu membuatnya kecewa hingga ingin menangis namun ia tidak bisa.



Diam Itu Lebih Menyeramkan Karena Ia Berarti Sedang Protes, Ia Sedang Menahan Kekecewaan Yang Mendalam Dan kemarahan Yang Begitu Besar



Coba saja lihat wajah orang yang sedang marah namun lebih memilih diam. Pasti akan lebih menyeramkan dia yang diam dari pada yang berteriak marah-marah sampai uratnya terlihat semua.

Lihatlah bola matanya pasti lebih menakutkan dari pada dia yang marah-marah namun bisa dilampiaskan dengan marah-marah. Kemarahan yang dilampiaskan akan segera reda sedangkan kemarahan yang dipendam akan tetap tinggal didalam hatinya.



Diam Itu Lebih Menyakitkan Dari Pada Teriak-teriak Menguatarakan Segala Hal Karena Diam Itu Merupakan Tangisan Hati Yang sudah Terlanjur Lelah Sekali



Diam itu lebih menyeramkan karena yang sedang marah namun diam itu sebenarnya ia sedang protes tentang rasa sakit yang ia rasakan, ia sedang menahan kekecewaan yang mendalam dan sedang menahan amarahnya yang begitu besar.

Dan diam itu adalah tangisan hatinya yang sudah terlanjur lelah sekali karena merasa sudah terlalu sering tersakiti.

0 Response to "Kadang Diam Itu Berarti Protes, Menahan Kekecewaan, Kemarahan Juga Tangisan Dari Hati Yang Terlalu Lelah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel